Pertolongan Allah itu dekat
Mata ini berkaca-kaca, hampir jatuh berderai air mata ini, pandangan mata sekilas menjadi kabur, saya berusaha keras untuk tetap fokus, mengendarai sepeda motor dengan sebaik mungkin.
Membonceng istri di belakang yang mungkin seperti saya juga, matanya sama berkaca-kaca penuh haru, sambil dia menceritakan kejadian yang baru saja terjadi ketika mengikuti pengajian di Masjid Al Muhajirin.
Masjid Al Muhajirin yang berada di sebelah komplek pemakaman tempat di makamkannya Ki Hadi Sugito, dalang wayang kulit terkenal dari Kulon Progo itu, memang menjadi tempat diadakannya pengajian kelompok ibu-ibu yang di ikuti istri saya.
Saya mengantar istri ke Masjid yang tepatnya di Pedukuhan VI, Gentan, Tayuban, Kapanewon Panjatan, hari Ahad jam sembilan pagi tadi, dan minta di jemput jam satu siang ini.
Setelah dua puluh tiga tahun menikah saya mahfum dengan segala kelebihan yang dimilikinya, sebagaimana saya juga mahfum kekurangannya.
Untuk menuju lokasi Masjid Al Muhajirin yang baru pertama kali dijadikan tempat pengajian, saya merelakan diri untuk mengantar dan mejemputnya pulang pergi, demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.
Sesuai permintaannya agar saya berangkat dari rumah lima belas menit sebelum jam satu siang, dan saya sampai lagi di lokasi Masjid Al Muhajirin ketika sebagian besar peserta pengajian sudah pulang, tinggal istri saya dan beberapa temannya yang masih berbincang di serambi depan Masjid.
Sambil menggunakan helm dan membonceng sepeda motor istri saya bercerita kalau saat pengajian tadi keponakannya mengirim pesan melalui WA, memberitahukan kalau baru saja mentransfer sejumlah uang ke rekening Bank BRI istri saya, yang jumlahnya Alhamdulillah mencukupi untuk kebutuhan Pendaftaran Salman ke Pondok Gontor.
Subhanallah, Alhamdulillah...
Setelah hampir satu bulan ini kami kebingungan mencari kekurangan biaya untuk pendaftaran Salman masuk ke Pondok Gontor, dimana pembayarannya harus di lakukan saat pendaftaran offline bulan Syawal nanti, bahkan sore ini saya berniat memfoto motor dan sepeda yang biasa saya pakai untuk di tawarkan di marketplace.
Pertolongan Allah itu dekat, mendahului segala rencana yang saya dan istri ingin lakukan, pertolongn Allah itu dekat, bahkan melalui jalan yang tidak kami kira, keponakan yang katanya sedang sakit dan biasanya tidak mencicil uang sebesar itu tiba-tiba mentransfer sesuai dengan yang kami butuhkan.
Terbayang kembali berbagai macam pertolongan yang telah kami rasakan mulai dari memondokan anak pertama kami ke Pondok Gontor, pertolongan yang benar-benar sangat kami butuhkan di saat semua ikhtiar dan usaha yang kami lakukan menemui jalan buntu, sungguh Pertolongan Allah itu dekat.
Syukur dan terima kasih kami ya Allah atas segala pertolonganMu...
Tayuban-Seworan
Ahad, 11 Syawal 1444 H / 2 April 2023
Sangadi Budi W.
Komentar